Kisah Nabi Luth A.s Di Negeri Sadum, Negri Dimana Rakyat Nya Suka Dengan Sejenis - Selamat datang di situs media global terbaru Xivanki, Pada halaman ini kami menyajikan informasi tentang Kisah Nabi Luth A.s Di Negeri Sadum, Negri Dimana Rakyat Nya Suka Dengan Sejenis !! Semoga tulisan dengan kategori
seputar islam !! ini bermanfaat bagi anda. Silahkan sebarluaskan postingan Kisah Nabi Luth A.s Di Negeri Sadum, Negri Dimana Rakyat Nya Suka Dengan Sejenis ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut dimudahkan Allah bagi anda, Lebih jelas infonya lansung dibawah -->
Fauzilblog001.blogspot.com, Nabi Luth A.s adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim A.s, yang bernama Hasan bin Tareh, dia adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim A.s, sewaktu di Mesir, mereka ber bisnis bareng di bidang peternakan dan berhasil dengan baik, hewan ternaknya beranak pinak sehingga dalam waktu singkat jumlah hewan ternak mereka sudah berlipat ganda, hingga tempat yang di sediakan tidak cukup untuk menampung hewan ternak tersebut. Akhirnya bisnis Ibrahim-Luth dipecah, hewan ternakan serta harta hasil bisnis mereka di bahagi dua dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim,dan nabi luth pun pindah ke Yordania lalu bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.
Rakyat begri Sadum adalah rakyat yang rendah tingkatan moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampokan merupakan kejadian yang dapat di temui sehari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks (suka dengan sejenis) untuk lelakinya dan lesbian untuk wanitanya. Hal tersebut merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.
Pendatang baru yang masuk ke negri Sadum tidak pernah lepas dari gangguan mereka. Apabila para pendatang membawa barang-barang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, namun jika dia melawan maka kaum sadum tidak segan untuk membunuh pendatang baru tersebut. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan maka dia akan menjadi rebutan di antara mereka kaum sadum dan akan menjadi korban sodomi (perkosaan sesama jenis) dan sebaliknya jika tersebut adalah perempuan muda nan cantik maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanita dari kaum sadum.
Setelah itu diutuslah nabi Luth A.s sebagai pesuruh dan Rasul Allah untuk merubah mereka dari kenistaan ,kejahilan dan kesesatan. Nabi Luth A.s mengajak kaum luth untuk beriman dan beribadah kepada Allah S.w.t dan meninggalkan kebiasaannya berbuat kemungkaran menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang bisikkan oleh iblis dan syaitan. Nabi Luth A.s memberi penjelasan kepada mereka bahwa Allah S.w.t lah yang telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka dan Allah akan memberi ganjaran yang setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat dan yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan panasnya api neraka Jahanam.
Nabi Luth berkata kepada mereka untuk meninggalkan kebiasaan mereka melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu sangat bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. mereka di beri nasihat agar menghormati hak dan milik masing-masing orang dengan meninggalkan perbuatan perampokan itu, perampokan dan pencurian yang sering mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan juga kepada kaum sadum bahwa perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan itu akan merugikan diri mereka sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Itulah yang Nabi Luth dakwahkan kepada mereka kaum sadum, sesuai dengan tugas risalahnya. Nabi Luth A.s tidak henti-hentinya mengambil setiap kesempatan dalam setiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara perorangan, Nabi Luth A.s mengajak mereka untuk beriman dan percaya kepada Allah S.w.t dan menyembah-Nya. Namun kerusakan moral dan akhlak nya sudah berakar sampai dalam sehingga dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu sudah terlalu kuat menguasai mereka, dan semua ajakkan Nabi Luth A.s yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak berhasil.Telinga mereka sudah menjadi tuli bagi untuk mendengarkan ajaran-ajaran Nabi Luth A.s sedangkan hati dan fikiran mereka sudah tersumbat dengan bisikkan-bisikan iblis dan setan.
Kaum Luth pun merasa kesal hati mendengarkan dakwah dan nasihat-nasihat dari Nabi Luth A.s yang terus menerus minta agar mereka menghentikan adat mereka. Nabi Luth pun sudah tidak memiliki harapan lagi jika masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral. Satu-satunya obat yang dapat menyembuhkan mereka menurut Nabi Luth adalah dengan membinasahkan mereka dari atas bumi ini sebagai ganjaran atas kekerasan kepala mereka juga untuk menjadi pelajaran umat-umat di sekelilingnya. Lalu kemudian Nabi Luth A.s pun berdo'a memohon kepada Allah agar masyarakat Sadum diberi pelajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.
Permohonan Nabi Luth pun dikabulkan oleh Allah s.w.t. Lalu dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat yang menyamar seperti manusia pada umumnya. mereka adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahukan kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum.
Namun Nabi Ibrahim mohon agar penurunan azab untuk kaum Sadum ditunda, mungkin mereka kembali sadar mau mendebgarkan dan mengikuti ajakan Nabi Luth A.s serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Dan Nabi Ibrahim juga mohon agar anak saudaranya, Nabi Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sadum permintaan Nabi Ibrahim oleh para malaikat itu diterima dan dijamin bahwa bahwa Luth dan keluarganya tidak akan tertimpa azab yang akan di turunkan kepada kaum sadum.
Setelah Para malaikat itu tiba di negeri Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil sebuah kayu. Kemudian Para malaikat yang menyamar atau menyerupakan diri menjadi lelaki remaja itu bertanya kepada gadis apakah bisa menerimanya sebagai tamunya. gadis cantik itupun tidak berani memberi keputusan, ia meski beruding dulu dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para lelaki remaja itu oleh gadis cantik tersebut seraya gadis itu pulang ke rumah ia pun cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya.
Ayah dari gadis cantik itu adalah Nabi Luth A.s. Setelah mendengar aduan dari putrinya Nabi Luth pun menjadi binggung apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu itu, menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan akan memiliki risiko besar, yaitu gangguan dari para kaum sadum kepada tamu-tamunya dan dirinya. Sedangkan jikaitu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamu-tamunya, padahal Nabi Luth merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang sadis dan haus maksiat itu.
Setelah merenung dan berfikir akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu di rumahnya. apapun yang terjadi sebagai dan akibat dari keputusannya itu ia akan pasrahkan kepada Allah S.w.t yang akan melindunginya. Kemudian Nabi Luth A.s menjemput tamu-tamu yang sedang menunggu di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth A.s berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya untuk merahasiakan kedatangan dari tamu-tamu nya itu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya.
Namun karena isteri dari Nabi Luth A.s yang memang sejalan dan sependirian dengan penduduk Sadum maka ia pun telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth memiliki tetamu yang mereka adalah remaja-remaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik.
Maka Terjadilah apa yang telah di kawatirkan oleh Nabi Luth A.s. Setelah berita itu tersebar maka berdatanganlah mereka ke rumah Nabi Luth A.s untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya. Dan Nabi Luth A.s pun tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah dan jgn menggunggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi.
Nabi Luth A.s berkata agar mereka mau kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak seronoh, sebelum mereka di azab oleh Allah S.w.t.
Nasihat-nasihat dari Nabi Luth pun dihiraukan oleh mereka, bahkan mereka mengancam akan membuka pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan jika pintu tidak di buka dengan sukarela.
Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan dorongan dari orang-orang penyerbu dari kaumnya yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan maka berkatalah Nabi Luth A.s dengan terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang untuk masuk dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka, dan aku juga tidak memiliki keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.
Begitu Nabi Luth A.s selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu itu pun segera mengenalkan diri kepada Nabi Luth, bahawa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab atas kaum nya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Lalu malaikat itu menyarankan kepada Nabi Luth agar membuka pintu rumahnya lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus homoseks itu untuk masuk kedalam.
Setelah pintu dibuka dan para penyerbu itu masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu apapun. mereka mengusap-usap mata, namun apa yang terjadi ternyata mata mereka sudah menjadi buta.
Sementara para penyerbu yang berada di rumah Nabi Luth A.s sedang berada dalam keadaan kacau berbentur antara satu dengan lainya berteriak-teriak menanya-nanyakan ada apa gerangan yang menyebabkan mereka buta secara tiba-tiba. Para malaikat pun menyuruh Nabi Luth A.s untuk meninggalkan segera perkampungan itu bersama dengan keluarganya, karena azab Allah akan segera tiba. Para malaikat juga berpesan kepada Nabi Luth A.s dan keluarganya agar selama perjalanan mereka ke luar kota jangan ada seorang pun di antara mereka yang menoleh ke belakang.
Kemudian Nabi Luth A.s pun keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama dengan keluarganya yang terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, dan mereka pun tidak menoleh ke kanan, kekiri bahkan ke belakang sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.
Akan tetapi isteri Nabi Luth A.s yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth A.s tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth A.s berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya itu, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman dari para malaikat yang telah didengarnya sendiri.
Dan begitu langkah Nabi Luth A.s berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu.
Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang dahsyat dan disertai juga dengan angin yang sangat kencang hujan batu sijjil yang menghancurkan kota Sadum berserta semua penghuninya.
Selesai deh kisahnya, mungkin kata-kata yang saya tuliskan kurang dapat menyentuh hati dari setiap pembaca, setidaknya dengan Kisah ini kita bisa lebih meyakini bahwa Allah itu penguasa alam semesta, dunia dan akhirat, ceritakan kisah ini kepada anak-anak kita agar mereka mengerti dan memahami kekuasaan Allah S.w.t.
Tetaplah menengok fauzilblog001.blogspot.com, untuk mendapatkan kisah Nabi lainnya, boleh lah di share agar teman kita juga dapat membaca kisah ini, trimakasih, jangan lupa tinggalkan komentar baik ya di bawah.
Demikian info Kisah Nabi Luth A.s Di Negeri Sadum, Negri Dimana Rakyat Nya Suka Dengan Sejenis, Semoga dengan adanya postingan ini, Anda sudah benar benar menemukan informasi yang memang sedang anda butuhkan saat ini. Bagikan informasi Kisah Nabi Luth A.s Di Negeri Sadum, Negri Dimana Rakyat Nya Suka Dengan Sejenis ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.