Baju Pelindung yang terbuat dari kain, adakah dalam sejarah? - Selamat datang di situs media global terbaru Xivanki, Pada halaman ini kami menyajikan informasi tentang Baju Pelindung yang terbuat dari kain, adakah dalam sejarah? !! Semoga tulisan dengan kategori
Armor !!
Yunani Kuno !! ini bermanfaat bagi anda. Silahkan sebarluaskan postingan Baju Pelindung yang terbuat dari kain, adakah dalam sejarah? ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut dimudahkan Allah bagi anda, Lebih jelas infonya lansung dibawah -->
Linothorax, alias Lino (Linen) dan Thorax (Breasplate). kurang lebih memang secara harafiah artinya pelindung dada dari bahan linen. tidak termasuk dalam pembagian besar armor-armor lainnya karena sifatnya gado-gado atau campuran dengan scale armor dan lamellar armor. pemakainya yang paling populer adalah tokoh berikut :
Alexander the Great atau Al-Iskandar, Penguasa 3 Dunia Peradaban Awal Manusia |
Seperti yang kita ketahui, Alexander raja Macedonia bukanlah orang susah. dia bisa beli armor atau baju pelindung tipe apapun yang dia mau, tapi dia justru mengenakan campuran antara kain linen dan logam karena dirasa lebih superior.
Padahal di zaman itu adalah umum untuk mengenakan pelindung yang terbuat seutuhnya dari perunggu. salah satu keunggulannya adalah beratnya yang lebih ringan dan bentuknya yang mau mengikuti bentuk badan setelah terkena panas tubuh.
Muscle Cuirass terbuat dari logam perunggu yang juga populer |
Selain itu faktor penting lain yang menjadi pertimbangan adalah proteksinya yang nyaris sama atau terkadang lebih superior daripada tipe armor perunggu atau bahan lainnya. sedangkan kelebihan lainnya adalah lebih tahan panas daripada bahan perunggu yang terkadang seakan menjadi oven bagi pemakainya ketika digunakan di bawah terik matahari dan kondisi gersang.
Hal ini membuatnya linothorax menjadi populer sebab lebih adem dan ringan, walaupun beberapa yang skeptis tetap menggunakan cuirsass dari perunggu karena lebih yakin dengan proteksinya.
Linothorax populer di seluruh penjuru yunani kuno dan tersebar ke belahan dunia lain. |
Pengujian modern pun menemukan fakta yang sama. lipatan linen setebal 1 cm mampu menahan tebasan senjata tajam ataupun penetrasi anak panah sama baiknya dengan proteksi dari logam. praktis linothorax ini memberikan proteksi yang sama dengan berat yang lebih ringan, lebih adem dan lebih nyaman dikenakan. what's not to like? kata orang bule.
Linothorax juga mendongkrak kemampuan berkuda pemakainya sebab berat yang harus ditanggung oleh kuda menjadi lebih ringan. juga memudahkan dalam bertempur sebab armornya lebih fleksibel. yang paling menentukan tentu adalah kemampuan mereka untuk terus bertempur di iklim panas alih-alih pingsan sebab muscle cuirass mereka sudah panas bagai panggangan.
Salah satu pengujian di era modern, betul tahan panah bahkan dari jarak dekat |
Hanya saja kain linen ini tentu tidak anti air dan gampang kotor. justru bahannya menyerap keringat, karenanya membuat adem. sayangnya hal tersebut juga menjadikannya gampang bau dan kemudian sumber penyakit kulit. ada pula resiko menjadi berat apabila basah dan bisa busuk karena jamuran. karena itu lebih cocok di iklim panas yang curah hujannya sedikit.
Demikian info Baju Pelindung yang terbuat dari kain, adakah dalam sejarah?, Semoga dengan adanya postingan ini, Anda sudah benar benar menemukan informasi yang memang sedang anda butuhkan saat ini. Bagikan informasi Baju Pelindung yang terbuat dari kain, adakah dalam sejarah? ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.